Pencarian

Loading

Friday, December 3, 2010

Tips Untuk Memulai Usaha Olahan Jamur


Sebelum anda memulai usaha olahan dari jamur, khususnya jamur tiram. Maka anda dapat mengikuti tips yang ada di bawah ini terlebih dahulu :

1.      Pastikan Anda memiliki channel dengan pembudidayaan jamur. Channel ini bisa Anda dapatkan dengan cara browsing di internet.
2.      Datangi langsung pembudidaya jamur yang sudah Anda ketahui lokasinya.
3.      Survey terlebihnya dahulu di tempat-tempat pembudidayaan jamur mana yang kualitas jamurnya lebih baik sekaligus mempunyai harga standar.
4.      Pastikan juga Anda sudah mahir mengolah jamur mentah menjadi camilan yang lezat.
5.      Buatlah warung sederhana atau bisa memesan gerobak/kios (yang sudah di siapkan sedemikian rupa agar menarik) yang akan digunakan untuk berjualan.
6.      Lakukan survey tempat-tempat yang strategis di depan-depan toko yang ramai dan sering dikunjungi pembeli.
7.      Persiapkan peralatan yang sudah Anda daftar sebelumnya.
8.      Untuk pengemasannya, Anda bisa menggunakannya kantung kertas atau kemasan plastik kue. Jangan lupa sertakan pula saos tomat atau sambal sesuai keinginan pembeli. Usahakan agar kemasan produk  olahan jamur Anda rapih dan bersih dan menarik.
9.      Jika Anda mempunyai logo kemasan produk, itu akan lebih baik.

















Selengkapnya...

PELUANG USAHA DENGAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Usaha atau agribisnis budidaya jamur tiram sampai saat ini masih tergolong hal baru. Hingga kini usaha itu masih bertahan dan terus melakukan inovasi pada teknik budidaya dan pengembangan pemasarannya, sehingga menjadi agribisnis yang utuh dan mudah dilaksanakan sebagai teknologi tepat guna yang ramah lingkungan.


Pengembangan teknik budidaya jamur tiram kini semakin dipermudah, dengan menggunakan bibit sebar dan media yang mudah dan murah. Selain itu, karena proses budidayanya dengan memanfaatkan limbah gergajian kayu,  Budidaya jamur tiram bisa dijadikan alternatif usaha yang mempunyai prospek sangat baik. Proses perawatan hingga panen dalam budidaya jamur tiram ini juga cenderung gampang dan keuntungan dari hasil penjualan jamur tiramnya pun bisa menjanjikan.

 Bagi anda yang tertarik dengan jenis usaha budidaya jamur tiram ini, anda dapat menyimak contoh/cara simple dan mudah budidaya jamur tiram berikut ini :

Pembuatan Bibit :

Alat dan Bahan

§  Serbuk gergaji
§  Biji milet
§  Kapur (CaCO3)
§  Gypsum (CaSO4)
§  Bekatul
§  Baglog polipropilen atau plastik
§  Botol
§  Ayakan
§  Kapas
§  Pralon
§  Kertas minyak, koran atau aluminium foil

Cara Pembuatan

1.      Campur serbuk gergaji dengan milet 42% dan dicuci hingga bersih.
2.      Rebus selama 30 menit mengunakan pressure cooker.
3.      Tiriskan, kemudian tambahkan kapur 1%, gypsum 1%, dan bekatul 15%. Kadar air diusahakan mencapai 40 – 60 % dengan menambahan air dan pH 7.
4.      Bahan kemudian dimasukkan dalam baglog polipropilen atau botol. Per botol diisi 50 – 60% media, kemudian ditutup dengan kapas  lalu dibalut kertas/aluminium foil.
5.      Sterilkan dalam autoclave 1210C selama 2 jam. (Jika direbus lakukan selama 8 jam)
6.      Inokulasi secara aseptis dengan bibit dari biakan murni.
7.      Inkubasi selama 15 – 231 hari pada suhu ruang dengan pengocokan setiap hari agar miselia jamur tumbuh merata dan tidak menggumpal.
8.      Bibit siap ditanam pada media produksi.

Proses Budidaya :
 
1.      Serbuk gergaji direndam dalam air selama semalam lalu tiriskan.
2.      Tambahkan bekatul 15%, kapur 2%, gypsum 2%, dan air sampai kadar air 65% pH 7.
3.      Masukkan dalam baglog, padatkan dan buat lubang pada ujungnya menggunakan potongan paralon.
4.      Lubang ditutup dengan kapas dan kertas minyak atau aluminium foil.
5.      Sterilkan
6.      Inokulasi dengan bibit. Penggunaan bibit 15 g untuk 1 kg media.
7.      Inkubasi selama 15 – 30 hari.
8.      Rumah jamur harus dijaga, tetap kering dan bersih, suhu 22 – 280C tanpa cahaya
9.      Buka cincin paralon.
10.  Susun baglog dalam rak, dan siram bagian yang dibuka dengan semprotan air yang di embunkan.
11.  Jamur tiram butuh suhu 16 – 220C dengan kelembapan 80 – 90%.

Pemanenan dapat dilakukan sampai 9 kali dalam 1,5 bulan jika dirawat dengan baik. Media juga dapat ditambah pupuk TSP.
Selengkapnya...